Jejak langkah dan Cerita di Kota B.

Dalam satu langkah, W tiba di kota B.  Meski tak semua rencana berhasil, semangat dan tujuannya memandu langkahnya, mengukir beberapa misi yang tak terlupakan.  Perjalanan singkat namun  panjang menghasilkan  ribuan langkah, mengatasi duri dan kenangan yang terukir. Pikiran bebas menyapu tempat-tempat yang dulu dilalui, sambil mengucapkan sampai berjumpa dan selamat tinggal. Maka W menuliskan selembar surat kepada kekasih:



Hai Cinta,

Aku ingin berbagi kisah perjalanan yang luar biasa denganmu, ke kota B. Semuanya dimulai dengan sebuah keberanian yang seolah memenangkan peperangan dengan diriku sendiri. Aku memutuskan menciptakan program dadakan tanpa bekal persiapan yang cukup, menghadapi tantangan dalam diriku. Tapi keberanian itu adalah api yang membakar semangatku, dan tujuan yang kupegang erat-erat membimbingku melewati jalan yang belum terbentang sepenuhnya. Meski tak semua rencana berhasil, beberapa misi penting berhasil kutunaikan. Aku menyadari bahwa keberanian saja tak cukup, perencanaan yang matang adalah kunci keberhasilan.

Aku punya rencana bertemu dengan tiga orang baru, dan dua di antaranya akhirnya berjalan sesuai rencana. Ada pula pertemuan dengan kawan lama yang telah lama tak kujumpai. Dari tiga pertemuan itu, banyak hikmah berharga yang kubawa pulang.

Pertemuan pertama membawaku menghadapai seseorang yang memiliki pengalaman yang sungguh unik. Dia pernah melakukan pemecatan kepada orang lain berkali-kali dalam karirnya. Dia mengajarkanku tentang betapa pentingnya menjaga integritas dan etika dalam dunia kerja. Baginya, integritas adalah mahkota tak ternilai dalam perjalanan hidup.

Aku juga bertemu dengan seorang sahabat penulis buku yang jarang berbicara. Meski begitu, aku bisa merasakan bahwa dia sedang bermain-main dengan ide-ide brilian di kepalanya. Matanya seperti pintu ke dunia imaji yang tak terbatas, dan aku bisa merasakan bahwa dia sedang bercerita tentang dirinya melalui kata-kata yang tertuang dalam bukunya. Entahkah ia juga sedang menyerap ceritaku, untuk memadankan dengan kisah dalam tumpukan semesta kata-kata.

Begitu pula dengan pertemuan ketiga, aku berjumpa dengan kawan lama yang merasa tak nyaman dalam lingkungannya saat ini. Ada rasa tidak puas, namun tetap ada nalar yang menuntunnya untuk tetap bekerja demi mencukupi kehidupan. Aku merasakan bahwa dalam setiap kesulitan, ada pelajaran berharga tentang menjaga keseimbangan dalam hidup.

Dari ketiganya, aku meraih pesan-pesan yang bersinar. Hidup memang keras, seperti batu-batu yang menghantam arus sungai, namun setiap cerita yang kita bagi dengan sahabat adalah pelipur lara. Uang memanglah penting, tapi kesehatan mental adalah harta yang tak ternilai.

Aku juga ingin berbicara tentang perjalananku di kota B. Aku menunaikan janjiku berjalan ke ujung Hutan. Kau perlu tahu, perjalanan pertama telah kumulai sedekade lalu. Namun baru kali ini aku menuntaskannya. Dalam gawai aku terkejut bahwa aku telah  berjalan lebih dari 20 ribu langkah. Menapaki jalan yang kadang berliku dan berduri, mengikuti bayangan kenangan yang tertinggal di sudut-sudut jalan. Rasanya seperti aku menyapa setiap tempat dan sudut yang pernah kulalui dalam perjalanan ini, sambil mengucapkan selamat tinggal dan sampai jumpa.

Tak lupa, aku juga mencoba makanan-makanan baru yang menggoda lidah. Ada mie tektek di Asia Afrika, bubur Manado di jalan H. Mesri, dan nasi bigul Nyoman Nuel di kebon jati. Setiap suapan adalah sebuah perjalanan rasa yang takkan kulupakan.

Aku juga menemukan keanehan di kota B; tak ada lagi gereja sore. Meski kenyataannya berubah, aku belajar bahwa ibadah yang sejati adalah dengan mengasihi sesama manusia.

Di akhir perjalanan, aku menemukan kedamaian dengan secangkir kopi dan setangkup roti. Seperti melukis kenangan di kanvas waktu, aku merasa betapa nikmatnya menyeruput kopi di tempat itu, sembari memikirkan dan menuliskan cerita ini untukmu. Meski aku ingin sekali tak perlu pulang, aku tahu aku akan kembali lagi. Aku meninggalkan jejak di sana, janji untuk bersua lagi suatu hari.

Jadi, Kasih, demikianlah kisah perjalananku di kota B. Aku senang bisa berbagi semua ini denganmu.  Semoga suatu hari nanti kita bisa menjelajahi tempat-tempat baru bersama, dan mengalami petualangan yang tak terlupakan. Sampai jumpa, Sayang. Aku merindukanmu.

W.